4 Alasan mengapa sarjana peternakan enggan bekerja dibidang peternakan

1.Malu

Malu berbuat jahat itu bagus...tapi malu yang dimaksud disini artinya enggan untuk melakukan hal yang secara umum dianggap baik,yaitu enggan bekerja dibidang peternakan karena dianggap tidak punya gengsi (prestise) dibanding pekerjaan yang lain misalnya menjadi PNS Atau pegawai bank. Secara umum kerja menjadi Pegawai bank dianggap lebih keren dibanding dengan kerja di Farm peternakan. Anggapan seperti ini akibat doktrin dari orang tua kita...dulu pas masih kecil kita pasti disuruh  jadi dokter atau pegawai bank...tidak ada yang menyuruh untuk bekerja di farm. Pada saat kuliah di Fakultas peternakan, itu juga bukan pilihan pertama...mayoritas pilihan ketiga atau pilihan terakhir.

2. Bau & Kotor

Sebagaian orang  pasti beranggapan bahwa bekerja di farm peternakan itu bau dan kotor. Fakta membuktikan banyak farm peternakan ayam atau sapi yang di demo sama warga karena bau.  ini salah siapa coba??? Tapi itu dulu hehehe..., sekarang sudah di temukan teknologi agar farma atau peternakan menjadi tidak bau.Jadi alasan bau sudah tidak relevan lagi sebagai alibi sarjana peternakan enggan bekerja di bidang peternakan

3. Gaji rendah

Ya gaji rendah memang menjadi alasan utama mengapa sarjana peternakan tidak berminat bekerja di bidang peternakan. Ini mungkin dampak dari adanya peraturan Upah sektoral, dimana antara sektor yang satu dengan sektor yang lain ber beda walaupun standar UMR sama. Sebagai contoh misal UMR 2.2 Juta/bulan, maka UMR Sektor Pertanian 2.2-2.3 Juta/bulan sedangkan sektor Perbankan bisa 2.5-2.6 Juta/bulan...itu pengalaman ane ..hehehe

4. Kerja Standby 24 Jam/Hari

Tidak seperti pegawai kantoran secara umum yang kerja 8 jam/hari dan 5 Hari/minggu. Bekerja di farm harus standby 24 jam/hari dan 7 Hari/minggu..Fantastis....eits jangan negatif thinking dulu walaupun begitu tetep ada liburnya kok...libur biasanya 8 hari sebulan setelah ayamnya di panen.hehehe...jadi secara hitungan kasar jam kerjanya sama kok 40 jam/minggu sesuai undang-undang.